Selasa, 06 Mei 2014

BAB 6 : PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Nama   : Yoga Pradipta Putra
NPM   : 28210644
Kelas   : 4eb06
PENGERTIAN PERUBAHAN HARGA
Inflasi : Kenaikan harga secara umum.
Penyebab inflasi :
1)         Kebijakan moneter
2)         Kebijakan fiskal
3)         Biaya pemilihan umum yang terlalu besar
4)         Penyebaran inflasi international
Deflasi : Penurunan harga secara umum.
MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN?
Dari sudut pandang manajerial, pengukuran yang tidak akurat dapat menimbulkan penyimpangan sebagai berikut:
1) Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan,
2) Anggaran yang menjadi dasar pengukuran, dan
3)  Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak terkendali.
Pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan sebagai berikut:
1) Kenaikan pajak yang sebanding,
2) Permintaan deviden yang lebih banyak dari pemegang saham,
3) Tuntutan kenaikan gaji karyawan, dan
4) Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang dibebankan atas kelebihan laba)
Alasan-alasan untuk mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit, sebagai berikut:
1) Pengaruh perubahan harga bergantung secara parsial kepada transaksi dan kondisi perusahaan.
2) Penanganan masalah uang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung kepada pemahaman yang akurat terhadap masalah tersebut.
3) Pernyataan manajer mengenai masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga lebih dapat dipercaya jika perusahaan  mengeluarkan informasi keuangan yang membahasa masalah tersebut.
JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.
PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM
Mata uang tetap (biaya historis) adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum.
1)      INDEKS HARGA
Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya historis).
Rumus yang digunakan adalah:
GPLC / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEC
Dimana:
GPL     = indeks harga umum
c           = tahun berjalan
td         = tanggal transaksi
PPE      = setara daya beli umum
PENYESUAIAN BIAYA-KINI
Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi konvensional, yaitu:
1) Aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
2) Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode  (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.
BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM
Kebijakan akuntansi:
1)         Dasar Penyajian
2)         Komparabilitas
3)         Persediaan
4)         Aset Tetap
5)         Penyusutan
6)         Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7)         Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8)         Laba atau rugi dari posisi moneter
PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
1)        AMERIKA SERIKAT
Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut tiap lima tahun terakhir:
Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain
Laba operasional berkelanjutan berdasarkan biaya-kini
Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter bersih
Peningkatan atau penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah
Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya-kini
Aset bersih di akhir tahun berdasarkan biaya-kini
Pendapatan per saham
Dividen per saham dari saham biasa
Harga pasar per saham dari saham biasa
Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun
Tingkat Indeks Harga Konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional berkelanjutan
2)        INGGRIS
Standar Inggris memberikan tiga pilihan dalam pelaporan:
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis.
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya kini.
Menyajikan akun-akun biaya kini saja dengan dilengkapi akun-akun biaya historis seperlunya.
3)        BRASIL
Pelaporan akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brazil, yaitu sesuai:
Undang-Undang Perusahaan Brasil, dan
Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil
INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARDS (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasi tidak bermanfaat. Laba atau rugi daya beli terkait posisi kewajiban atau aset moneter bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih.
Perusahaan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1)  Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukur telah dilakukan.
2) Model penilaian aset yang digunakan dalam pelaporan utama (yaitu penilaian historis atau biaya kini)
3) Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selama tahun pelaporan.
4) Laba-rugi moneter bersih tahun berjalan.
HAL-HAL TERKAIT INFLASI
Laba dan Rugi Inflasi
Laba dan Rugi Modal
Inflasi Asing
Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar